Teh Poci Gula Batu

Jika di Jepang budaya minum teh mengacu pada filosofi keagamaan masyarakatnya, di Indonesia komunitas pecinta teh melihatnya lebih ke arah kebersamaan. Teh menjadi refleksi budaya karena minuman ini tersaji bagi tamu yang datang ke rumah di Tanah Air. Komunitas pecinta teh melirik teh poci sebagai contoh lainnya.

Teko dari tanah liat itu sebenarnya ideal untuk diminum satu orang saja. Tetapi, selalu ada lebih dari satu cangkir dalam set teh poci. Tradisi meminum teh poci yang benar adalah membiarkan gula batu mencair sendirinya tanpa bantuan sendok. Gula yang terendam dalam teh cukup disenggolkan dengan cangkir supaya melarut. Bagi masyarakat Jawa, hidup ibarat secangkir teh poci. Dinikmati bersama dengan orang lain, pahit di atasnya, namun sangat manis pada seruputan teh terakhir. Dari secangkir teh poci manusia lalu diajak mensyukuri hidup, yang awalnya pahit tetapi selalu berakhir manis. indira rezkisari Air yang kurang panas membuat aroma teh hitam tidak keluar